-->

KISAH SULTAN DOMAS DARI LAMPUNG

1 comment

Pada zaman dahulu kala, di Lampung terdapat sebuah desa yang cukup ramai. Desa itu berada di sebuah pinggir sungai yang mengalir ke laut Jawa. Desa tersebut terletak di kota tua Sukadana daerah Lampung tengah. Pada desa tersebut, penduduknya hidup sederhana, rumah-rumah masih sangat jarang, dan para penduduk di sana memiliki mata pencaharian berladang dan berkebun.

 Di desa itu hidup seorang pemuda yang bernama Domas. Domas adalah seorang pemuda miskin, orang tuanya sudah lama meninggal dunia. Domas hidup seorang diri di gubuk peninggalan kedua orang tuanya, karena kemiskinannya sering kali domas dihina oleh para penduduk di sekitar desanya. Pekerjaan harian dari domas adalah memancing ikan di sungai yang tidak jauh dari gubuknya. Domas tidak suka pergi ke desa dan memilih untuk selalu tinggal di gubuknya karena dia merasa selalu dihina, walaupun seperti itu ia tidak menaruh dendam.

Pada suatu sore ketika domas pulang dari mencari kayu bakar di hutan, dari kejauhan dia melihat bahwa gubuknya telah terbakar. Ia perhatikan sisa-sisa gubuknya, terlihat dengan jelas bahwa ada seseorang yang yang sengaja membakar gubuknya. Domas merenungi nasibnya yang ditinggalkan kedua orangtua semenjak kecil dan hidup sebatang kara, apalagi dibenci oleh penduduk desa karena kemiskinan. Hatinya hancur, sampai-sampai dia memutuskan untuk bunuh diri saja. 
 
Setelah menangis, karena kecapaian domas akhirnya tertidur. Dalam mimpinya dia bertemu dengan seorang kakek tua berjanggut putih, kakek itu memerintahkan kepada domas untuk pergi ke arah selatan. "Pergilah ke arah selatan, jika kau menemui sebuah sungai yang besar dan dikelilingi banyak pohon, maka menetaplah di sana. Kamu harus membuka sebuah ladang di sana untuk ditanami sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai bekal hidup sehari-hari."
 
Domas tiba-tiba terbangun karena mimpi tersebut, pikir domas benar juga apa yang disarankan kakek dalam mimpinya. untuk apa dia tinggal di kampung ini, para penduduknya seringkali berlaku kasar kepada dirinya, lebih baik dia pergi berhijrah ke tempat yang ditunjuk oleh kakek dalam mimpinya.
 
Pada keesokan harinya, maka domas pergi meninggalkan kampung halamannya. Ternyata tempat yang dijanjikan oleh kakek di dalam mimpinya itu sangat jauh, karena domas harus melewati berbagai kampung, keluar masuk hutan dan berhari-hari melakukan perjalanan. Tidak jarang domas menemui berbagai rintangan, salah satunya adalah gangguan dari makhluk halus, binatang buas seperti harimau. tetapi tekadnya sudah kuat, ia berusaha mengatasi gangguan tersebut dengan baik.
 
Berbulan-bulan perjalanan, akhirnya domas kemudian sampai di tempat yang telah ditunjukkan oleh si Kakek di dalam mimpinya. Di hutan itu ada sebuah sungai besar yang berair jernih. Domas berusaha mengingat-ingat kembali pesan si Kakek di dalam mimpinya, dia yakin bahwa tempat inilah yang dimaksud oleh si Kakek.
 
Tidak lama-lama, domas segera mengumpulkan kayu untuk dijadikan pondok tempat dia tinggal. Domas memutuskan untuk membangun pondok nya di samping sungai. Sungai itu pada masa sekarang dinamakan sebagai sungai way sekampung. Setelah pondok nya selesai, maka tugas selanjutnya adalah membangun ladang. Dengan tekun Domas membabat hutan dan dan meratakannya untuk dijadikan ladang. Domas sangat bahagia, karena dia memiliki ladang untuk bercocok tanam dan sungai untuk mencari ikan. 
 
Hidup domas menjadi lebih mudah, iya jadi memiliki banyak waktu. Karena itu, domas memanfaatkan waktunya untuk bersemedi dan berlatih ilmu kanuragan. Kesaktian domas semakin tinggi, ketika sedang bersemedi ia mendapatkan pesan gaib. Di dalam pesan gaib itu itu dikatakan bahwa Domas akan mendapatkan kesaktian serta dua buah senjata keramat, yang pertama adalah sebilah pedang, dan yang kedua adalah sebuah tongkat kayu yang berbentuk ular. Semenjak kejadian tersebut maka Domas mendapatkan gelar Sultan, ia pun dikenal sebagai Sultan Domas.
 
Semakin lama daerah tempat Sultan domas tinggal mulai banyak disinggahi dan dilalui orang-orang yang sedang mencari kayu bakar atau ikan di pinggir sungai. Para penduduk di sekitar seringkali melihat Sultan domas yang sudah berusia lanjut nampak sehat berada di pondoknya. Para penduduk senang dengan keberadaan Sultan Domas, karena mereka seringkali diselamatkan oleh Sultan Domas, misalkan dari terkaman buaya atau serangan harimau. Sultan domas saat ini dikenal sebagai orang tua yang di segani dan dihormati.
 
Walaupun banyak orang yang sudah ditolong oleh Sultan Domas, ada juga beberapa orang yang tertarik kepada pusaka milik Sultan Domas. Orang-orang itu berniat untuk mencuri pusaka milik Sultan Domas.
Pada suatu ketika, ketika Sultan domas sedang mencari ikan di hulu sungai way sekampung. Ada lima orang gerombolan penjahat yang sudah mengamati dan mengintip dari kejauhan, menunggu Sultan domas pergi dari pondok nya. Mereka sudah berencana untuk mencuri pusaka milik Sultan Domas. 
 
Maka setelah Sultan domas keluar dari pondok nya mereka segera mengumpulkan harta dari pondok Sultan domas termasuk pusaka milik Sultan Domas. Setelah mereka mendapatkan semua harta tersebut mereka hendak pergi dan bermaksud membakar pondok milik Sultan Domas. Tetapi kejadian aneh terjadi, setiap kali api dihidupkan, setelah api itu membesar, tiba-tiba mati kembali. Karena hal tersebut mereka akhirnya membatalkan maksud untuk membakar pondok Sultan Domas dan segera pergi meninggalkan pondok itu. 
 
Ketika mereka hendak pergi dari pondok dan keluar dari pintu depan, ternyata di pintu depan ada ular yang sangat besar yang menghalangi jalan keluar. Maka, merekapun menuju pintu belakang, tetapi ternyata di belakang rumah ada beberapa buaya besar yang seolah-olah menunggu kedatangan mereka. Karena hal tersebut, gerombolan penjahat itu jadi tidak bisa keluar dan terkepung di dalam pondok sampai akhirnya sultan domas pulang. 
 

 
 
Setelah Sultan domas pulang, ia tidak terkejut melihat para penjahat itu. Sultan domas justru menyapa dengan ramah kelima orang yang sedang ketakutan itu, kelima orang itu menjadi tidak bisa berbicara, mulut mereka seolah-olah terkunci. Sultan domas kemudian meminta mereka untuk menginap di rumahnya, kelima penjahat itu karena takut mereka kemudian menerima tawaran tersebut. Dari kelima orang itu, Sultan domas menjadi tahu bahwa daerah di sekitar pondok nya sekarang sudah ramai, ada satu desa yang dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 1 hari.
 
Setelah kelima orang itu pulang, tersebarlah di seluruh daerah Lampung kisah mengenai Sultan Domas, seorang kakek tua yang tinggal di pinggir sungai di dalam hutan way sekampung. Akhirnya, disekitar tempat pondok Sultan Domas banyak orang yang yang membuka ladang, lambat laun daerah itu kemudian berubah menjadi perkampungan dan Sultan domas kemudian dijadikan kepala kampung.
 
Sampai sekarang kisah mengenai Sultan domas masih banyak dikenal oleh masyarakat Lampung, bahkan terdapat sebuah makam di daerah sungai way sekampung yang dianggap sebagai makam dari Sultan Domas. Makam itu berada di desa Sidomukti, kecamatan sekampung, kabupaten Lampung tengah.

Related Posts

1 comment

  1. The best casino games - Dr.MCD
    Most 강원도 출장안마 slots have 서산 출장샵 unique features and payouts but one of 전라북도 출장안마 them is Mega Moolah, the most popular game 서울특별 출장마사지 that we 안양 출장샵 can find. The Jackpot City slot has the

    ReplyDelete

Post a Comment