Pada zaman dahulu ada seorang gadis cantik yang tinggal seorang diri, gadis itu bernama Dedara Nunggal. Orang tuanya sudah lama bercerai dan memilih untuk tinggal bersama pasangan masing-masing.
Pada suatu hari, Dedara Nunggal merasa rindu dengan kedua orang tuanya. Ia kemudian mencoba untuk menemui ayahnya, tetapi ia diusir oleh ibu tirinya. Begitu pula ketika ia ingin menemui ibunya, ia diusir oleh ayah tirinya.
Begitu sedih hati Dedara Nunggal, ia kemudian duduk di tepi sungai meratapi kehidupannya yang begitu menyedihkan. Orang-orang yang diharapkan menyayangi dan melindunginya justru mengusirnya. Secara perlahan Dedara Nunggal menyusuri kemudian masuk ke dalam sungai, dengan tidak sadar ia secara perlahan tenggelam di sungai itu. Kemudian kejadian aneh terjadi, tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi batang pohon kemudian hanyut ke hilir.
Di hilir sungai ada seorang pemuda yang sedang mandi, pemuda itu terkejut mendapati sebatang pohon yang tiba-tiba mengenai tubuhnya. Yang lebih mengejutkan adalah batang pohon itu dapat berbicara, batang pohon itu kemudian berkata: "Wahai pemuda, maukah engkau menolongku? Apabila engkau kau menolongku aku akan membalas segala kebaikanmu." Ujar Dedara Nunggal yang telah berubah menjadi sebatang pohon.
Pemuda itu kemudian mengangkat batang pohon tersebut ke darat, batang pohon itu kemudian ditanam nya di pinggir sungai. Nama pemuda yang telah menolong Dedara Nunggal itu adalah Teruna.
Teruna berkata pada batang pohon itu: "Apa yang dapat engkau berikan kepadaku, dan sebenarnya apa manfaat mu nanti wahai batang pohon?"
"Wahai pemuda yang baik hati, apabila aku telah tumbuh dan nanti muncul bunga, maka panjatlah dan ayunkan bungaku. Kemudian pukullah batangku dengan pelepah sambil mengucapkan mantra", ujar batang pohon itu kepada Teruna.
Teruna mendengarkan penjelasan batang pohon itu dengan sesama. "Jangan lupa juga engkau selipkan pemukul ke batangku maka dari bungaku , dia akan dapat mengalirkan air yang bisa berguna untuk mu dan untuk orang banyak. Semua orang akan merasakan manis dari air tetesanku nanti. Tapi ingat janganlah engkau meminumnya terlalu banyak, karena air itu dapat memabukkan", ucap batang pohon itu.
Itulah akhir kisah dari Dedara Nunggal, seorang gadis yang berubah menjadi sebatang pohon aren yang bermanfaat bagi orang banyak walaupun harus mengorbankan dirinya sendiri.
Post a Comment
Post a Comment