-->

KISAH NABI IDRIS LENGKAP DARI LAHIR SAMPAI WAFATNYA

1 comment
Kelahiran Nabi Idris AS

Nabi Idris AS adalah utusan kedua yang patut diimani, setelah Nabi Adam AS. Nabi Idris merupakan seorang nabi yang sangat rajin, kreatif, dan jujur. Ada banyak keteldanan, hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Idris. Nabi Idris disebut dua kali dalam Alqur'an. Pendapat paling populer mengatakan bahwa Nabi Idris adalah orang yang sama dengan tokoh dalam Alkitab bernama Henokh yang merupakan kakek buyut dari Nabi Nuh. Meski demikian, beberapa ulama kontemporer menolak menyamakan kedua tokoh tersebut karena kurangnya dasar yang dijadikan acuan. Kisah Nabi Idris masih dapat digunakan sebagai ibrah hingga saat ini dan layak diketahui sesuai ajaran Alquran, surat Maryam ayat 56-57.

"Dan ceritakanlah [wahai Muhammad kepada mereka kisah tentang] Idris [yang disebut] di dalam Alquran. Sesungguhnya ia ialah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan Kami telah (Allah) mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” terjemahan surat Maryam ayat 56-57.

Berdasarkan kajian sejarah, Idris merupakan keturunan Nabi Adam dari Qabil dan Iqlima, Nabi Idris merupakan cucu dari kakek buyut yang bernama Syits. Nabi Idris AS merupakan keturunan yang keenam dari Nabi Adam AS, putra dari Yarid bin Mihla'iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam AS. Nabi Idris AS dilahirkan di daerah Munaf (Memphis), Mesir. Dia lalu berdakwah menyiarkan agama ke wilayah Irak  kuno. Tapi, sebagian lagi berpendapat Nabi Idris AS dilahirkan dan dibesarkan di Babilonia, yang dikenal sebagai Irak pada saat ini. Menurut kitab tafsir, ia hidup 1.000 tahun setelah Nabi Adam wafat, pendapat lain mengatakan bahwa beliau lahir di masa Nabi Adam AS. Pada saat Nabi Idris lahir, adapun sisa umur Nabi Adam 308 tahun. Beberapa kalangan ulama berpendapat, Nabi Idris AS hidup sekitar tahun 4.533 hingga 4.188 SM.

Nabi Idris AS dikenal oleh kita sebagai manusia pertama yang menemukan tulisan dan menulis menggunakan pena. Para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah kuno yang diyakini terkait dengan Nabi Idris AS. Oleh para sejarawan, naskah kuno itu kemudian disebut sebagai Kitab Henokh. Salah satu cerita dalam naskah itu berisi tentang peradaban tertua di bumi, tentang Lemuria, Atlantis yang hilang ditelan bumi. Juga, terdapat di dalamnya ramalan tentang akan datangnya banjir besar yang akan terjadi di bumi. Ada sejarawan yang memperkirakan bahwa kata “pemusnahan’ yang tertulis dalam Kitab Henokh sesungguhnya merujuk pada Bani Qabil. Allah SWT juga memberikan 30 lembar mushaf (shuhuf) sebagai petunjuk untuk diajarkan pada kaumnya.

Nabi Idris juga dikenal sangat peduli terhadap peradaban sosial dan pembangunan sampai disebut beliau membangun 188 kota. Nabi Idris juga dibekali kemampuan untuk menciptakan berbagai alat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Selain menemukan pena untuk menulis, beberapa kisah tentangnya disebutkan bahwa Nabi Idris menguasai berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi, dan sebagainya.

Riwayat masyhur menyatakan bahwa Idris wafat di langit keempat, hal ini merujuk bahwa dalam hadits mengenai isra' mi'raj, diterangkan bahwa Nabi Muhammad bertemu dengan Idris di langit keempat. Ada keyakinan di sebagian umat Muslim bahwa ada empat orang nabi yang masih hidup sampai sekarang: dua hidup di bumi dan dua di langit. Dua nabi yang ada di bumi  adalah Nabi Khidir dan Nabi Ilyas, sementara dua yang ada di langit adalah Nabi Idris dan Nabi 'Isa.  Tetapi, masih ada perbedaan pendapat tentang kematian Nabi Idris, yang satu mengatakan beliau diangkat ke surga kemudian beliau wafat ketika diangkat ke langit, ada juga yang bilang Beliau wafat di bumi.


Dakwah Nabi Idris

Pada masa itu, Nabi Idris harus berjalan dan berkeliling untuk berdakwah mencari pengikutnya. “Nabi Idris ialah nabi yang sangat giat dalam berdakwah. Dia seorang pendidik yang berkeliling tanpa mengenal lelah mencari orang untuk mendengarkan pesan mengenai ketuhanan. Allah SWT mengirim Nabi Idris untuk memberi peringatan serta mengingatkan kaum keturunan Qabil, anak Adam yang durhaka. Keturunan dari Qabil bin Adam memiliki lima buah berhala yang mereka sembah selain Allah, yaitu Wud, Siwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr, yang disinggung oleh Allah di dalam al-Qur’an yang agung.



Karena kelalaian dari keturunan Bani Qabil untuk beribadah kepada Allah  dan ketika kebobrokan mereka kian bertambah, Allah mengutus Nabi Idris as kepada mereka. Dia mendakwahi mereka dalam jamaah selama tiga hari, maka umat tersebut kemudian diazab dengan musim kemarau yang sangat panjang. Nabi Idris kemudian berdoa kepada Allah untuk mengakhiri bencana tersebut. Allah mengabulkan doa Idris dengan menurunkan hujan. Namun, bukti tersebut nyatanya tak cukup membuat masyarakat mengikuti Idris dan kembali pada jalan yang benar. Dia adalah Nabi yang sangat giat dalam beribadah, ibadah Nabi Idris setiap harinya dilaporkan sebanyak ibadah seluruh manusia saat itu. Saking banyaknya ibadah yang dilakukan oleh Nabi Idris, sampai-sampai malaikat merasa heran dan takjub kepadanya.

Nabi Idris diberi 30 suhuf (wahyu) oleh Allah. Dia tidak pernah malas membacanya, siang dan malam. Para malaikat suka berkunjung untuk mushafahah (bersalaman) kepada Nabi Idris.  Nabi Idris AS dikabarkan juga merupakan manusia pertama yang membuat peraturan undang-undang untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. Terdapat sekitar 188 undang-undang yang pernah dibuat semasa hidupnya, hal ini terkait dengan naskah kuno Henokh.

Untuk menghadapi umatnya yang sesat, Nabi Idris dibekali oleh Allah dengan berbagai kemampuan dan mukjizat, diantaranya adalah:
  1. Manusia pertama yang menemukan tulisan dan pandai baca tulis dengan pena.
  2. Nabi Idris diberi berbagai pengetahuan mulai dari merawat ternak, seperti kuda, ilmu perbintangan (falaq), hingga ilmu berhitung yang sekarang dikenal dengan matematika. Dia juga adalah orang yang pertama kali menggunakan bintang sebagai penunjuk arah, waktu yang tepat untuk bercocok tanam, memperkirakan kondisi cuaca, dan lain-lain,
  3. Nama Idris berasal dari bahasa Arab, yaitu kata Darasa yang artinya belajar. Nabi Idris dikenal sangat menyukai kegiatan belajar, dan tekun memperhatikan fenomena alam semesta. Wahab bin Munabbih mengatakan, semata-mata dia diberi nama Idris karena dia banyak membaca suhuf, artinya beliau orang yang banyak belajar dengan cara membaca suhuf atau lembaran-lembaran wahyu. Seperti dikethui bahwa beliau merupakan keturunan dari Nabi Syits, yang debekali oleh Allah suhuf-suhuf.
  4. Nabi Idris adalah orang pertama yang dapat memotong, menjahit pakaiannya dan memakai jarum. Orang-orang sebelum kedatangannya hanya mengenakan kulit dari berbagai binatang sebagai penutup aurat. Setelah Nabi Idris menciptakan jahitan dan menjahitnya, orang-orang kemudian menganggapnya bagus, dan mereka pun ikut menggunakan bahan pakaian yang dijahit. Beliau dikenal sebagai nabi yang memiliki kreativitas tinggi. Dia senang menggambar, ketika beliau menjahit baju dan sendalnya sendiri, Dia melakukannya seraya berzikir. Apabila lupa bertasbih, jahitannya yang tidak disertai dengan tasbih kepada Allah akan dia ulang kembali.
  5. Nabi Idris mendapat gelar sebagai 'Asadul Usud' yang artinya bapak dari singa, karena Ia tidak pernah putus asa ketika menjalankan tugasnya sebagai seorang Nabi, yang menggambarkan keberanian dan kegagahannya dalam berdakwah. Ia tidak pernah gentar dan takut menghadapi umatnya yang kafir dan mendustakan Allah SWT. Namun Ia tidak pernah berlaku angkuh dan sombong, selain itu Ia juga dikenal memiliki sifat memaafkan orang lain.
  6. Berbagai kisah mengatakan bahwa Nabi Idris AS berkesempatan untuk menyaksikan dan merasakan surga meski dalam kondisi masih hidup. Surga hanya bisa dimasuki mereka yang telah meninggal saja dan memiliki banyak amal baik.

Beberapa pesan agama yang didakwahkan oleh Nabi Idris antara lain:
  1. Sholat bagi  jenazah dipakai sebagai penghormatan, karena pemberi syafaat kepada manusia hanya Tuhan sesuai ukuran amal kebajikan.
  2. Besarnya rasa syukur yang diucapkan oleh seorang hamba, tetap tidak akan mampu mengalahkan besarnya nikmat Tuhan yang diberikan.
  3. Sambutlah panggilan Allah secara ikhlas, untuk shalat, puasa, maupun menaati semua perintah-Nya.
  4. Hindarilah sifat hasad, berupa dengki kepada sesama manusia yang mendapat rezeki lebih, karena hakikat jumlahnya tidak seberapa.
  5. Menumpuk harta tidak ada manfaat bagi dirinya.
  6. Kehidupan hendaknya diisi dengan hikmah kebijakan.

Jejak keterkikatan bangsa Sumeria dengan Nabi Idris AS terdapat pada beberapa  beberapa penelitian yang membuktikan bahwa bangsa Sumeria telah mempelajari ilmu perbintangan untuk mengetahui masa bercocok tanam yang baik. Misalnya, rasi bintang Taurus yang diyakini sebagai masa berawalnya musim semi dan cocok untuk menanam. Sedangkan, rasi bintang Virgo dipakai sebagai waktu datangnya masa panen

Dalam salah satu sumber mengatakan bahwa Nabi Idris AS pernah berkata ada tiga bentuk kesabaran.
  1. Bentuk pertama adalah sabar ketika menjalankan perintah Allah SWT,
  2. Kesabaran kedua adalah ketika menghindari larangan-Nya,
  3. Ketiga adalah bersabar ketika tertimpa musibah.

Kisah Nabi Idris Merasakan Kematian

Malaikat Izroil, sang malaikat pencabut nyawa meminta izin kepada Allah untuk menemui dengan sahabatnya, Nabi Idris. Allah pun mengizinkan mereka berdua untuk bertemu dalam rangka melepas rindu. Malaikat Izroil kemudian berkunjung dalam wujud manusia, berupa seorang pria yang membawa banyak sekali buah-buahan. Nabi Idris AS mempunyai kebiasaan berpuasa sepanjang masa, saat tiba waktunya berbuka, Nabi Idris kemudian  menawarkan makanan itu kepada Izroil:  “Wahai Tuan, marilah kita nikmati makanan ini bersama-sama,” tetapi hal itu ditolaknya. Karena hal ini, tentu saja Nabi Idris pun secara perlahan menyadari bahwa tamunya ini adalah seorang malaikat yang sedang menyamar.

Selepas makan, Nabi Idris terus melanjutkan ibadahnya, sedangkan Malaikat Izrail itu dengan setia menunggu sampai terbit matahari. Nabi Idris merasa aneh, curiga dan heran melihat sikap malaikat itu. Akhirnya mereka berbincang-bincang, mengobrol mengenai segala hal dan keluar berjalan-jalan melihat pemandangan sekitar. Nabi Idris berkata: “Wahai Tuan, apakah Tuan mau berjalan-jalan bersama saya untuk melihat keindahan alam sekitar? Malaikat Izrail menjawab: Baiklah wahai Nabi Allah, Idris AS.”

Kemudian keduanya berjalan-jalan melihat alam sekitar dengan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan hidup di situ. Akhirnya ketika mereka sampai pada suatu kebun buah, Malaikat Izrail bertanya kepada Nabi Idris: “Wahai Nabi Idris, apakah Tuan izinkan saya untuk mengambil buah ini untuk saya makan? Nabi Idris pun menjawab: “Subhanallah, mengapa malam tadi Tuan tidak mau memakan makanan yang tersaji halal, sedangkan sekarang Tuan mau memakan yang tersaji haram?”

Tak terasa sudah empat hari mereka berjalan bersama. Selama mereka bersahabat, Nabi Idris menemui beberapa keanehan yang mecurigakan pada diri temannya itu. Segala tindak-tanduknya berbeda dengan sifat-sifat manusia pada biasanya. Karena sudah mulai akrab dan curiga dengan gerak gerik sang tamu, serta rasa penasarannya, Nabi Idris pun akhirnya bertanya maksud kedatangan Malaikat Izroil.

Nabi Idris: "Ya Tuanku. Sesungguhnya siapa sebenarnya Anda?"

Malaikat Izroil: "Maaf Ya Nabi Allah, Saya sebenarnya adalah malaikat Izroil."

Nabi Idris: "Malaikat Izroil? Kau kah itu? Mlaikat Sang Pencabut Nyawa?"

Malaikat Izroil: "Benar, ya Idris."

Nabi Idris: "Sudah empat hari Engkau bersama dengan saya. Apakah Engkau juga menunaikan tugasmu untuk mencabut nyawa makhluk-makhluk di dunia ini?"

Malaikat Izroil: "Wahai Idris, selama empat hari ini banyak sekali nyawa yang telah saya cabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku, aku ambil mereka layaknya seseorang sedang menyuap-nyuap makanan."

Nabi Idris: "Wahai Malaikat Izroil. kemudian apa maksud kedatangan Engkau kemari? Adakah Engkau bermaksud  mencabut nyawaku?"

Malaikat Izroil: "Tidak Idris. Saya datang memang sengaja untuk mengunjungimu, karena rasa rindu saya dan Allah mengizinkan Saya."

Nabi Idris: "Wahai Izroil. Saya punya satu permintaan dan mohon kabulkan. Tolong cabut nyawa Saya. Dan minta izin kepada Allah untuk mengembalikan nyawa Saya kembali. Saya hanya ingin merasakan sakaratul maut yang banyak dikatakan orang sakitnya sangat dahsyat."

Malaikat Izroil: "Sesungguhnya saya tidak pernah mencabut nyawa seseorang makhlukpun, melainkan hanya dengan izin Allah saja."

Atas izin Allah, keinginan Nabi Idris pun dikabulkan. Maka dicabutlah nyawa Nabi Idris saat itu juga, kemudian ia pun merasakan kematian ketika itu. Pada saat Malaikat Maut melihat kematian Nabi Idris itu, maka menangislah ia karena kasihan. Izrail kemudian bermohon kepada Allah supaya Allah menghidupkan kembali sahabatnya itu. Allah mengabulkan permohonannya, dan Nabi Idris pun dihidupkan oleh Allah SWT kembali.

Setelah hidup kembali Nabi Idris menangis sejadi-jadinya. Dia tidak bisa membayangkan jika manusia-manusia lain mengalami sakaratul maut dengan kedahsyatan yang sama, sedangkan malaikat maut mencabut nyawanya dengan kelembutan. Nabi Idris tidak tega jika ada umatnya harus sengsara di ujung hidup dan merasakan mati. Nabi Idris mersa sedih, menangis dan tak tega dengan sakaratul maut yang akan menimpa kaumnya. Beliau pun kemudian bertekad untuk lebih giat mengajak umatnya berbuat segala kebajikan.

Kisah Nabi Idris Melihat Neraka

Nabi Idris juga pernah memohon untuk diperkenankan melihat surga dan neraka. Allah pun kembali mengizinkan dan mengabulkan keinginan hamba-Nya tersebut.  Suatu hari ketika Nabi Idris dan Malaikat Izroil beribadah bersama, kemudian Nabi Idris mengajukan suatu permintaan yang sangat unik.

"Bisakah Engkau membawa saya melihat surga dan neraka, wahai Malaikat Izroil?" tanya Nabi Idris as. Izrail lantas menjawab, "Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaan darimu sungguh aneh bagiku. Mengapa engkau meminta hal itu? Bahkan para malaikat saja takut melihat neraka, wahai Nabi Allah."
Nabi Idris menjawab, "Terus terang, Saya takut sekali dengan azab Allah tersebut. Tetapi mudah-mudahan iman saya akan menjadi lebih tebal setelah melihatnya."



Kemudian Malaikat Izrail pun meminta izin kepada Allah dan beliau pun mendapatkan restu. Keduanya pun pergi untuk melihat surga dan neraka. Nabi Idris didampingi Malaikat Izroil  pergi ke neraka terlebih dahulu. Baru sampai di dekatnya saja, Nabi Idris langsung jatuh pingsan karena melihat Malaikat penjaga neraka adalah sosok yang sangat mengerikan dan menakutkan, malaikat itu sedang menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya, Api berkobar-kobar dengan dahsyatnya,terdengar  bunyi gemuruh menakutkan dan hal-hal mengerikan lainnya.  Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan itu. Tidak ada pemandangan yang lebih menakutkan dan mengerikan dibandingkan dengan pemandangan neraka. Malaikat yang menjaga neraka amat sangat menakutkan baginya. Nabi Idris pergi dan meninggalkan neraka dengan perasaan takut dan badan yang sudah lemas.

Kisah Nabi Idris Melihat Surga
Setelah itu, Nabi Idris kemudian meminta kepada Malaikat Maut untuk mengajaknya pergi menuju surga. “Wahai Malaikat Maut, saya mempunyai keinginan yang lain, yaitu agar Tuan dapat menolong saya membawa masuk ke dalam surga Allah. Sehingga saya dapat melihat apa-apa yang telah disediakan Allah bagi para kekasih-Nya. Setelah itu melihat surga, maka saya pun dapat meningkatkan lagi ibadah saya kepada Allah SWT."

Nabi Idris berkata lagi: “Wahai saudaraku malaikat maut, saya telah merasakan pahitnya maut dan saya telah melihat dahsyatnya api neraka. Maka maukah Tuan memohonkan kepada Allah untukku, agar Allah mengizinkan aku memasuki surga untuk dapat meminum airnya, untuk menghilangkan kesakitan mati dan dahsyatnya api neraka?”

Malaikat Maut menjawab: "Saya tidak dapat membawa Tuan masuk ke dalam surga tanpa perintah Allah SWT.” Lalu Allah SWT memerintahkan kepada malaikat maut agar ia membawa Nabi Idris masuk ke dalam surga-Nya.

Di sana, reaksi Nabi Idris pun hampir sama, nyaris pingsan kembali! Tapi bukan karena takut seperti melihat neraka, melainkan rasa takjub dengan pesona dan keindahan semua yang ada di dalam surga. Nabi Idris bergitu takjub dan terpesona, Dilihatnya sungai-sungai yang airnya begitu bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang bagian batangnya terbuat dari perak dan emas dan berbagai perhiasan yang tidak mampu dibandingkan dengan keindahan dunia. Lalu ada juga istana-istana megah dan indah untuk para penghuni surga. Di setiap penjuru ada pohon yang menghasilkan buah-buahan yang menarik minat mata dan mulut untuk mencicipinya, buahnya pun begitu segar, ranum dan harum. Setelah mencoba air di dalam surga, Nabi Idris juga merasakan betapa segarnya air tersebut.

Setelah berkeliling, Malaikat Izroil mengajak Nabi Idris untuk pulang kembali ke bumi. Namun Nabi Idris tak ingin pulang dan meninggalkan surga lagi. Ia meletakkan kasutnya (sandal) di bawah salah satu pohon surga, kemudian setelah keluar dari surga, Nabi Idris berkata kepada Malaikat Izrail: “Wahai malaikat maut, aku telah meninggalkan kasutku di dalam surga.

Malaikat Izrail: "Masuklah kembali ke dalam surga, dan ambil kasut Tuan.”

Maka masuklah Nabi Idris, namun ia tidak ingin keluar lagi, sehingga Malaikat Maut memanggilnya: “Wahai Idris, keluarlah!"

"Tidak, wahai Malaikat Maut, karena Allah SWT telah berfirman: “Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.”

"Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang-orang beriman lainnya," kata Malaikat Izroil.

Nabi Idris as menjawab, "saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti."

Hingga saat ini pun, diyakini Nabi Idris masih hidup di dalam surga atas izin dari Allah yang Maha Pengasih dan penyayang. Wallahu a'lam.




Related Posts

1 comment

  1. Assalamualaikum Maa Syaa Allah, sangat bermanfaat sekali kisah Isli seperti ini, mengenal Sejarah Umat muslim,


    Mampir ke Blogku juga yah, Tulisan-afa.blogspot.com 🙏

    ReplyDelete

Post a Comment