-->

KISAH ANDE-ANDE LUMUT DAN YUYU KANGKANG SI KEPITING RAKSASA

1 comment
Ande-ande Lumut

Penyatuan Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri

Ini adalah Kisah Ande-Ande Lumut Dan Yuyu Kangkang Si Kepiting Raksasa, kisah ini syarat dengan pelajaran yang berharga, terutama tentang pengorbanan dan kesetiaan. 

Dikisahkan bahwa di daerah Jawa timur dipilihlah dua buah kerajaan yang kembar, kerajaan tersebut awalnya bernama Kahuripan. Oleh raja Airlangga kerajaan Kahuripan kemudian dibagi menjadi dua, yaitu menjadi kerajaan Jenggala dan kerajaan Kediri. Kerajaan Jenggala dipimpin oleh raja Jayengnegara, sedangkan kerajaan Kediri dipimpin oleh raja Jayengrana. pesan terakhir dari raja Airlangga adalah bahwa dua kerajaan tersebut harus disatukan kembali melalui pernikahan, karena itu raja Jayengnegara menikahkan putranya yang bernama Panji Asmarabangun dengan Putri Sekartaji anak dari raja Jayengrana.

Tanpa sebab yang pasti, tiba-tiba kerajaan Jenggala diserang oleh kerajaan lainnya. Saat terjadi pertempuran yang sengit, Putri Sekartaji dilarikan dari istana untuk menghindari pembunuhan. Putri Sekartaji bersembunyi di sebuah desa yang sangat jauh dari kerajaan Jenggala, untuk menyelamatkan hidupnya beliau menyamar menjadi seorang gadis kampung kepada seorang janda kaya raya bernama Nyai Intan. 

Kleting Kuning Diperlakukan Semena-mena

Nyai Intan memiliki 3 orang putri, putrinya yang pertama bernama Kleting Abang, yang kedua bernama Kleting Ijo, sedangkan bungsunya bernama Kleting Biru. Oleh Nyai Intan, Putri Sekartaji diberikan nama Kleting Kuning. Karena statusnya sebagai seorang pembantu, Kleting Kuning harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah yang berat. Dia harus melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, dan membersihkan rumah. Apabila ada pekerjaan yang tidak selesai, Nyai Intan selalu membentak Klenting Kuning. Begitu pula dengan ketiga anak Nyai Intan, mereka memperlakukan Klenting Kuning dengan semena-mena. 

Sementara itu, di kerajaan Jenggala. Panji Asmarabangun dari kerajaan Kediri membantu kerajaan Jenggala dan berhasil memukul mundur pasukan musuh dari kerajaan Jenggala. Tetapi dia bersedih karena calon istrinya tidak dapat ditemukan dari istana Jenggala dan tidak diketahui keberadaannya sekarang.

Pencarian Calon Istri Panji Asmarabangun

Setelah keadaan kerajaan Jenggala menjadi aman, Panji Asmarabangun bermaksud untuk mencari calon istrinya. Sebelum hal itu dilakukan, dia memerintahkan beberapa pengawalnya untuk mencari tahu keberadaan dari calon istrinya. Suatu ketika ada pengawal yang mendatanginya di pendopo kerajaan, pengawal itu mengatakan bahwa dia mengetahui keberadaan dari Putri Sekartaji. 

"Ampun Baginda, hamba menemukan seorang gadis yang sangat mirip dengan Putri Sekartaji. Tetapi yang mengherankan adalah dia memakai pakaian gadis kampung, bukan layaknya putri bangsawan." Kata pengawal itu kepada Panji Asmarabangun. 

Mendengar laporan dari pengawalnya, sang pangeran pun memutuskan untuk menyamar menjadi seorang bangsawan tampan yang hendak mencari jodoh. Keesokan harinya, dia berangkat bersama beberapa pengawalnya ke desa Dadapan di tepi sungai Bengawan solo, daerah Lamongan Jawa timur. Desa tersebut berseberangan dengan desa tempat tinggal kleting kuning.

Baca Juga

Sayembara Pencarian Jodoh Panji Asmarabangun

Di desa tersebut, Panji Asmarabangun menyamar menjadi seorang pemuda yang bernama Ande-ande Lumut. Dia tinggal di rumah seorang janda tua bernama mbok Randha. Setelah menyiapkan tempat tinggal, keesokan harinya Ande-ande Lumut memerintahkan para pengawalnya untuk mengumumkan sayembara tentang pencarian jodoh. Dia memerintahkan agar sayembara tersebut disebarkan ke seluruh pelosok desa, dan beberapa desa tetangga agar berita sayembara itu terdengar ke desa kleting kuning.

Di tempat lain, Nyai Intan mendengar sayembara itu. Dia meminta ketiga anaknya berdandan secantik-cantiknya agar menaklukkan hati sang pangeran tampan yang bernama Ande-andende-ande Lumut. Ketika putrinya sangat senang sekali, mereka berharap agar dirinya ada yang dipilih oleh Ande-ande Lumut untuk menjadi calon istri.

Ketiga putri Nyai Intan berdandan dengan sangat mencolok sekali, mereka memakai pakaian yang paling bagus dan perhiasan yang paling mewah. Ketika mereka berdandan, Kleting Kuning melihat hal tersebut. Dia berkata: "wah cantik sekali" puji Kleting Kuning. 

Salah satu putri dari Nyai Intan, yang bernama Kleting Biru menjawab: "Apakah kamu ingin juga untuk mengikuti sayembara itu? Ah tidak mungkin, baju saja kamu tidak punya." Kleting Ijo berkata: "kamu sebaiknya di rumah saja mengurus pekerjaan rumah, ayo cepat, pergilah kamu ke sungai untuk mencuci semua pakaian kotor kami." 

Kleting Kuning segera mengumpulkan pakaian kotor milik Putri Nyai Intan. Kleting kuning tidak tertarik, karena dia masih teringat kepada calon suaminya Panji Asmarabangun. Iya akan selalu berusaha untuk setia, walaupun dia belum mendengar kabar tentang keadaan calon suaminya. Ketika dia sedang mencuci pakaian di sungai, tiba-tiba datanglah seekor burung bangau yang menghampirinya, uniknya burung bangau tersebut ternyata bisa berbicara. Di kaki burung bangau itu terdapat cambuk. 

Kleting Kuning dan Seekor Bangau

Burung bangau itu berkata: "wahai Putri, sesungguhnya aku mengetahui bahwa kamu sebenarnya adalah Putri Sekartaji. Wahai tuan Putri bawalah cambuk ini menuju desa Dadapan, sesungguhnya calon suamimu yang bernama Panji Asmarabangun sedang berada di desa Dadapan. Gunakan cambuk ini dengan bijaksana apabila tuan Putri membutuhkan pertolongan."

Belum sempat Kleting Kuning berkata apa-apa, burung bangau itu kemudian terbang ke angkasa dan menghilang dari pandangan mata. Tanpa pikir panjang, Kleting Kuning segera pergi menuju rumahnya dan bersiap-siap berangkat menuju desa Dadapan.

Yuyu Kangkang Si Kepiting Raksasa yang Genit

Sementara itu, Nyai Intan dan ketiga anaknya telah berangkat lebih dahulu. Mereka telah sampai di tepi sungai Bengawan Solo. mereka kebingungan bagaimana caranya untuk menyeberangi sungai Bengawan Solo, karena sejauh mata memandang tidak tampak perahu yang bisa menyeberangkan mereka. 

Kleting Biru berkata kepada ibunya dengan nada bingung: "wahai ibu, bagaimana cara kita menyeberangi sungai ini?" Kleting Ijo pun tampak kebingungan. Tiba-tiba Kleting Abang berkata: "wahai ibu dan saudara-saudariku, lihatlah di sebelah sana ada suatu makhluk. Makhluk apakah itu? tampaknya itu seperti seekor kepiting raksasa yang terapung diatas permukaan air sungai Bengawan Solo."

Sebenarnya kepiting raksasa itu adalah Yuyu Kangkang, dia adalah suatu makhluk halus yang diutus oleh Ande-ande Lumut untuk menguji para peserta sayembara yang akan melewati sungai Bengawan Solo. 

Klenting Abang menyeru: "hai kepiting raksasa yang baik hati! maukah engkau membantu kami menyeberangi sungai ini?" dia menyeru dengan setengah merayu. Yuyu Kangkang tiba-tiba tertawa lebar. Dia berkata: "ha ha ha! Aku akan membantu kalian, tetapi aku akan memenuhinya apabila kalian mau menjalankan syarat yang aku berikan kepada kalian."

"Apakah syarat mu itu, wahai kepiting raksasa? Katakanlah!" Desak Kleting Ijo, dengan sedikit ketus. "Apapun syaratmu itu, akan kami penuhi asalkan kau mau menyebrangkan kami ke tepi sungai di sana, karena kami sangat membutuhkannya".

Yuyu Kangkang menjawab: "apabila kalian ingin menyeberang sungai ini dan menyebrang, kalian harus menciumku terlebih dahulu", dia menunjuk pipinya, sambil tertawa dengan lebar. Karena mereka harus menyeberangi sungai, terpaksa ketiga putri dari Nyai Intan mengabulkan permintaan dari Yuyu Kangkang, walaupun sebenarnya meraka sangat jijik. Setelah itu Yuyu Kangkang menyeberangkan mereka ke tepi sungai Bengawan Solo. 

Kemarahan Kleting Kuning Kepada Yuyu Kangkang

Selang beberapa saat kemudian, datanglah kleting Kuning. Karena tidak ditemukan satu perahu pun, maka Kleting Kuning juga meminta bantuan kepada Yuyu Kangkang untuk mengantarkannya ke tepi sungai. Yuyu Kangkang meminta syarat yang sama kepada Kleting Kuning tentu saja klenting kuning menolaknya, ia tidak ingin menghianati Panji Asmarabangun. Berkali-kali Kleting Kuning meminta dan memohon untuk diantar menyeberang sungai, Yuyu Kangkang tetap menolaknya. 

Habislah sudah kesabaran kleting kuning, ya mengeluarkan cambuk yang diberikan oleh burung bangau. Dipukulkan cambuk itu ke sungai Bengawan Solo, seketika itu air sungai Bengawan Solo menjadi surut. Melihat hal tersebut, Yuyu Kangkang menjadi ketakutan, dia pun segera mengantar Kleting Kuning, bukan hanya menyeberangi sungai, tetapi juga mengantarkannya sampai menuju desa Dadapan.



Pelaksanaan Sayembara Pencarian Jodoh Panji Asmarabangun

Di desa dadapan, Kleting Kuning bertemu dengan Nyai Intan dan ketiga anaknya. Tidak berapa lama, sayembara pun dimulai. Satu persatu peserta dari sayembara secara bergiliran menunjukkan kecantikannya di hadapan Ande-ande Lumut. Namun, kesemua peserta tersebut tidak ada yang dipilih oleh Ande-ande Lumut. Nyai Intan berkata sambil memohon kepada ande-ande Lumut: "ampun pangeran! Hamba mohon, terimalah salah satu dari ketiga putriku ini! Kurang cantik apalagi mereka, apalagi dengan dandanan, baju, perhiasan yang mereka pakai", iba Nyai Intan.

Mendengar perkataan dari Nyai Intan, ande-ande lumut tersenyum. "Memang benar, ketiga putrimu sangat cantik semuanya. Tetapi aku tidak akan memilih ih salah seorang pun dari mereka." Ande-ande Lumut berkata tanpa memberikan alasan.

"Wahai pengawal! Tolong engkau panggilkan gadis yang berbaju kuning itu kemari!" Seru ande-ande lumut, sambil tangannya menunjuk kepada Kleting Kuning. Setelah Kleting Kuning tiba di hadapannya, Ande-ande Lumut berkata: "aku memilih gadis ini sebagai permaisuriku". Betapa terkejutnya semua yang hadir saat itu, termasuk Nyai Intan dan ketiga putrinya.

"Ampun pangeran, mengapa engkau memilih gadis yang tidak terurus itu, daripada ketiga putriku yang cantik dan menarik ini?" Tanya Intan, Karena penasaran.

Ande-ande Lumut tersenyum, sambil berkata: "wahai Nyai Intan, aku tidak memilih salah satu pun dari putrimu, karena mereka adalah bekas dari Yuyu Kangkang. Kemudian aku memilih gadis berbaju kuning ini karena dialah satu-satunya yang menolak untuk mencium Yuyu Kangkang. 

Pertemuan Panji Asmarabangun dan Kleting Kuning

Mendengar penjelasan itu, Nyai Intan tersadar, dia merasa malu sekali. Dia sadar bahwa mereka ditolak oleh ande-ande lumut karena tidak lulus ujian. Sementara itu, Kleting Kuning merasa kebingungan, karena belum menemukan calon suaminya. Namun setelah Ande-ande Lumut membongkar penyamarannya, maka tampaklah Panji Asmarabangun. Kleting Kuning tersadar, dengan cambuk sakti pemberian burung bangau, Dia segera mengubah dirinya menjadi seorang putri yang cantik jelita. Panji Asmarabangun segera menyadari bahwa Kleting Kuning memang benar calon istrinya yang bernama Dewi Sekartaji. 

Panji Asmarabangun kemudian menikahi Dewi Sekartaji, mereka bersatu kembali dan hidup berbahagia. Sebagai ucapan terima kasih kepada Mbok Randa, wanita tua itu dibawa tinggal pergi di istana Jenggala. Sementara itu, Nyai Intan dan ketiga putrinya pulang kembali ke desanya dengan rasa malu dan kecewa.

Itulah Kisah Ande-Ande Lumut Dan Yuyu Kangkang Si Kepiting Raksasa, semoga kita dapat mengambil keteladanan dari Kleting Kuning yang sangat setia terhadap suaminya. 

Related Posts

1 comment

  1. You can also count on to see several of} reside roulette recreation variants, with a more sensible recreation tempo and a real croupier to interact with. Take a a glance at|have a glance at} our top-rated sites that have come through a vigorous 25-step evaluations process right now and revel in enjoying in} on-line roulette for actual cash in your desktop or mobile gadget. With mobile gaming, you can to|you possibly can} play at no cost and in addition play actual cash video games to land money jackpots in your cellphone. Our recommended on-line casinos for roulette all offermobile rouletteusers an unimaginable experience with all roulette variants, whether you prefer to play on iPhone, Android or pill. He did this at the Casino de Madrid in Madrid, Spain, winning 600,000 euros in a single 1xbet day, and one million euros in total.

    ReplyDelete

Post a Comment